Total Tayangan Halaman

Minggu, 29 Januari 2012

MENUNGGU HUJAN

Bocah- bocah cIlik berlari dalam tarian mendung
langit tak lagi ramah – pekat
gugurkan butiran air ke muka bumi
serpihan alam bergeser
aroma kebusukan dibilas dingin cuaca
sepancong kopi saring,
dan beberapa potong tahu goreng,
setia menemani hariku
hujan kian mengental
lantas menggenang dalam benak orang-orang
pencari kebajikan
o – berapa lama kuharus berdiam
sedang lambung imajiku membuncit
kalau memang ini merupakan garis takdir
menepilah barang sejenak
biar kutadah dalam isyarat makna
dan kita harus bersepakat dalam kata
agar takzimku tetap indah dikenang.


Posko DSI Kembang Gula, 30 November 2011.
Puisi ini karya: Wyaz Ibn Sinentang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar